Derita Warga Rampa Manunggul Kesulitan Air Bersih dan Listrik

Masyarakat Desa Rampa Manunggul, Kecamatan Sampanahan, Kabupaten Kotabaru, kondisinya sangatlah memperihatinkan.

Pasalnya berpuluh-puluh tahun lamanya warga sangat sulit mendapatkan air bersih dan hanya menggunakan tadah air hujan, bahkan mendapatkan air bersih jauh ke pulau seberang menggunakan perahu kelotok mengambil air sumur untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, begitu pula aliran listrik masih dikelola oleh pengusaha swasta lokal.

Kepada awak media pada Sabtu 22 Juli 2023, salah satu warga yang enggan mau disebutkan namanya menjelaskan jika memasuki musim kemarau warga di sini sangat terpaksa membeli air ke kapal datang dari Desa Sampanahan dengan harga Rp 20.000 rupiah per drum.

"Apalagi pembayaran listrik perhari, warga membayar dari 17.000 rupiah sampai 40.000 rupiah, dan itupun hanya untuk malam hari."

"Kalau warga tidak mampu membayar tagihan maka aliran listrik diputuskan, dengan terpaksa mereka menggunakan lampu rakitan atau obor pakai minyak tanah dan minyak solar. Sedangkan warga Desa Rampa Manunggul pekerjaan mayoritas sebagian besar nelayan, petani, dan buruh kelapa sawit, "jelasnya.

Menurut dia, da program Pamsimas dari Tahun 2018 akhir sampai sekarang tidak berpungsi sama sekali, hanya ada tinggal lima buah tandon dengan menaranya dan pipa yang sudah ada mulai rusak.

Untuk itu, ia berharap dan seluruh masyarakat di sini menunggu janji Bupati Kotabaru beberapa waktu lalu bahwa tahun 2023 akan dibuatkan sumur bor, agar warga tidak lagi kesulitan air bersih. "Kemudian semoga aliran listrik PLN juga bisa masuk ke Desa kami, "pungkasnya.(Gusti Mahmuddin Noor)

Lebih baru Lebih lama


Paman Birin Sumpah Pemuda
Iklan

نموذج الاتصال