Materi yang disampaikan adalah Best Practice dalam hal inovasi di Kabupaten Balangan. Hal itu tidak terlepas dari pencapaian Kabupaten Balangan yang berhasil meraih peringkat ke-20 Nasional Kabupaten Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Dalam paparannya kepada peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, Abdul Hadi menyampaikan bahwa Balangan adalah kabupaten termuda di Kalimantan Selatan. Diusianya yang baru 20 tahun, Balangan tentu harus melakukan akselerasi di seluruh aspek jika ingin mengejar ketertinggalannya agar bisa sejajar dengan daerah lainnya. Dari sekian banyak upaya tersebut, salah satu yang dilakukan adalah mengembangkan inovasi daerah.
"Sebagai Kepala Daerah, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi daerah, baik di kalangan perangkat daerah maupun masyarakat. Implementasinya adalah melalui kebijakan yang kami buat, mulai dari perencanaan yang terus kami kawal, penganggaran maupun pelaksanaannya yang terus kami pantau dan evaluasi. Hal itu kami lakukan, agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berhasil guna dan memberikan dampak bagi masyarakat, sebagai perwujudan pelaksanaan Birokrasi Tematik, Lincah, Melayani dan Berdampak,” ujar Abdul Hadi.
Lebih lanjut dikatakan Abdul Hadi, usaha lain yang dilakukan dalam menumbuhkan budaya inovasi di daerahnya adalah memotivasi seluruh perangkat daerah, agar terus semangat berinovasi dan memberikan reward bagi 6 pemenang Lomba Inovasi Balangan (Bailang), berupa uang pembinaan yang berkisar 5 juta s.d. 40 juta rupiah. Bahkan, ada hadiah utama bagi 5 pemenang, yakni Hadiah Umroh, dengan catatan, Balangan masuk dalam 10 besar Kabupaten Terinovatif Nasional.
Selesai paparan, beberapa peserta diklat yang antusias mengikuti materi Best Practice mengajukan berbagai pertanyaan dalam sesi tanya jawab, terkait inovasi yang dikembangkan di Kabupaten Balangan. Seperti halnya yang ditanyakan oleh Nia Kania, peserta yang merupakan salah seorang Kepala Dinas di Kota Banjar Provinsi Jawa Barat berkenaan dengan inovasi Sanggam Babungas dan Sanggam Bakabun, apakah bisa terlaksana dengan lancar, mengingat pengalaman di daerah pernah terjadi kredit macet.
Menanggapi hal tersebut, dikatakan Abdul Hadi bahwa masyarakat Balangan secara umum memiliki karakter yang agamis, sehingga ketika pinjaman bank yang berbunga masyarakat enggan untuk meminjam dana. Adanya kredit tanpa bunga disambut dengan antusias dan ketika mereka berhutang, tidak ada kredit macet, sehingga ditambah lagi modal untuk digulirkan.
Hadir ditempat yang sama, Kepala PPKMK BPSDM Kemendagri, Budi Santosa yang saat ini menjadi Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Bapperida Kabupaten Balangan beserta jajaran dan beberapa orang dari Tim Klinik Inovasi Balangan. (Didi Juaidinoor)