Peserta lomba yang terdiri dari kepala badan, dinas dan camat yang seluruh pesertanya laki-laki, diberi waktu selama 15 menit untuk memasak nasi goreng.
Diketahui, ada empat kriteria penilaian dari tim juri pada lomba kali ini yaitu kreativitas penyajian, rasa, kebersihan dan ketepatan waktu.
Adapun hasil akhir pada lomba tersebut berhasil dimenangkan oleh Inspektorat, juara 2 diraih Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan juara 3 dari RSUD Datu Kandang Haji Balangan.
Ditemui usai acara, Inspektur Balangan Urai Nur Iskandar, merasa sangat senang atas kemenangan yang berhasil didapat pada lomba tersebut.
"Saya sangat senang, bersyukur telah mendapatkan juara 1 walaupun pertama kali mengikuti ini. Kami mempersiapkan hanya dua kali latihan memasak di kantor dan yang dimasak yaitu nasi goreng amoy," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, nama nasi goreng yang ditampilkan yaitu nasi goreng amoy merupakan inspirasi nama makanan dari salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Nasi goreng amoy itu bahasa daerah dari Kalimantan Barat yang diadopsi dari bahasa Mandarin, karena salah satu etnis terbanyak disana yaitu Chinese Mandarin, sehingga kita namakan nasi goreng amoy karena itu menjadi favorit disana," jelasnya.
Dia berharap dengan adanya perlombaan ini dapat menumbuhkan kreativitas para SKPD ataupun masyarakat Balangan untuk mengenalkan potensi lokal melalui bidang kuliner. (Didi Juaidinoor)
