Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin memberikan penghormatan saat memperingati HUT Proklamasi Gubernur Tentara Divisi IV Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Pertahanan Kalimantan ke-75 Tahun 2024 di Makam Pahlawan Brigjen (TNI) H. Hasan Basry, pada Rabu (15/5) pagi.
Pada peringatan itu, Gubernur Paman Birin dengan tegas membacakan teks Proklamasi Tentara ALRI.
Proklamasi
Merdeka !!!
Dengan ini kami rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan, memproklamirkan berdirinya Pemerintahan Gubernur Tentara dari “ALRI” melingkupi Seluruh Daerah Kalimantan Selatan menjadi bagian dari RI. Untuk memenuhi isi Proklamasi 17 Agustus 1945 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Hal-hal yang bersangkutan dengan pemindahan kekuasaan akan dipertahankan dan kalau perlu diperjuangkan sampai tetesan darah yang penghabisan.
Tetap Merdeka !
Kandangan, 17 Mei IV/Rep
A.n. Rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan
Gubernur Tentara
Hassan Basry
Usai membacakan teks Proklamasi Tentara ALRI, Paman Birin memberikan taburan bunga bersama para peserta upacara.
Ditengah acara itu, Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kalimantan Selatan Letkol (Purn) Muslih Soediyono membacakan teks sejarah. Tercatat pada Januari 1949 dengan membuat gerakan gerilya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat di desa-desa dan pedalaman Hulu Sungai yang dikenal dengan sebutan Banua Lima.
“Puncak perjuangan gerilya tentara kita saat perpindahan distrik-distrik itu. Pada 9 Mei 1949 dilakukannya musyawarah besar yang dipimpin oleh Brigjen (TNI) Hasan Basry untuk perlunya dibangun pemerintahan militer. Namun saat itu diserang,” cerita Soediyono.
Dalam riwayat singkatnya itu, aksi gerilya ini melibatkan semua pegawai pemerintah, buruh, perawat, sampai pembantu rumah tangga mengadakan gerakan mogok kerja, bahkan langsung bergabung dengan pasukan gerilya untuk mengambil kendali pos-pos militer Belanda disetiap distrik yang dikuasainya pada tanggal 2 September 1949.
Pada momentum peringatan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial juga memberikan tali asih kepada 3 anggota legiun veteran Kalsel dan 3 penjaga makam pahlawan.
Adapun penjaga Makam Pahlawan Brigjen Hasan Basry sejak 2000, Suparlan (62) mengaku senang saat menerima tali asih dari Gubernur Kalimantan Selatan. Pengabdiannya tidak diragukan lagi, sejak makam pahlawan itu masih polos tanpa pembangunan seperti di era sekarang.
“Dulunya ada Rumah Banjar, bangunannya pun tidak seperti ini. Perlahan, di era Gubernur Paman Birin terus diperbaiki” katanya.
Suparlan menunjuk kawasan yang dibangun oleh Gubernur Kalimantan Selatan era Paman Birin, terlihat sejumlah tiang dan atap yang kokoh. Dalam pengabdiannya, Suparlan jadi pemandu jika ada ziarah sejarah ke makam ini.
Selama ini, Suparlan kerap dipindah tugaskan untuk menjaga Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana dan Makam Brigjen (TNI) Hasan Basry. Menurutnya, tugas ini adalah bentuk pengabdian terhadap negara yang harus dijalani dengan ikhlas.
“Kita jalani dengan penuh cinta dan keikhlasan. Selain merawat, saya sering juga menunjukan beberapa cerita sejarah Brigjen (TNI) Hasan Basry. Dikunjungi banyak masyarakat, baik itu kelompok sekolah maupun urusan lainnya.”
Kepada generasi muda, Suparlan memberikan pesan agar mengetahui sejarah perjuangan Kalimantan Selatan, sehingga nantinya dapat menjaga pertahanan daerah. Ia berharap juga agar kelak nantinya digantikan oleh penerus.
“Kalau anak muda kan mudah tuh membaca dan melek terhadap teknologi. Jadi, tua seperti kami akan digantikan oleh generasi selanjutnya,” tandasnya.
Seusai apel, Gubernur Kalsel atau Paman Birin terlihat duduk semeja dengan Komandan KOREM 101/Antasari Brigjen TNI ALRI Aryanto, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Provinsi Kalimantan Selatan Irjen Pol Winarto, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Dr (HC) H Supian HK, Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Sri Raharjo dan sebagainya.