Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menyerahkan sertifikat Proper Periode 2022-2023 di Hotel Gsign, Kota Banjarmasin pada Jum’at (14/6/2024).
Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) atau program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dengan jumlah perusahaan di Kalsel sebagai peserta adalah sebanyak 81 perusahaan.
Dengan kategori Emas (1), Hijau (13), Biru (56), Merah (8) dan 3 perusahaan ditangguhkan dalam proses pembinaan oleh KLHK melalui kegiatan Penegakkan Hukum.
Sedangkan untuk Proper Daerah periode penilaian adalah Januari-Desember 2022 diikuti sebanyak 18 perusahaan.
Yaitu 2 perusahaan peringkat hijau adalah PT Bina Indo Raya dan PT. Mandiri Citra Bersama, mereka menonjolkan konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati serta konservasi bekantan. Kemudian terkait rehabilitasi DAS Barito dan pemberdayaan masyarakat peduli api.
Sementara, 16 perusahaan peringkat biru dari sektor pertambangan, sawit, pakan ternak, pengolahan udang, jasa perhotelan dan rumah sakit.
Diantaranya RSUD Ulin Banjarmasin yang menerima sertifikat biru dan RSUD Ansyari Saleh juga menerima kategori yang sama biru.
Kepala DLH Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menjelaskan bahwa adanya sertifikat proper ini menjadi sebuah jaminan perusahaan untuk menjaga lingkungan.
Gubernur Paman Birin pun menyerahkan sertifikat dalam lima kategori yaitu biru, hijau dan emas.
“Pada hari ini kita melakukan penyerahan sertifikat propernas dan properda dari Bapak Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Dan proper telah dilaksanakan hampir 25 tahun untuk mendorong aktivitas bisnis atau industri, tak hanya memenuhi ketaatan tetapi menjadi Beyond Compliance,” ucap Hanifah.
Sehingga, menurut Hanifah harus lebih mendorong efisiensi energi dan inovasi lainnya. Terlebihnya lagi, perusahaan lingkungan yang menjalankan tanggungjawabnya untuk mempertahankan kategori biru, hijau dan emas tersebut.
Hanifah mengatakan, konsisten dan akselerasi sangat diperlukan dalam pengembangan perubahan. Karena, baginya ada upaya perbaikan-perbaikan ke depan.
“Apalagi namanya perusahaan industri yang kita disebut pertambangan misalnya, pasti mengalami dampak lingkungan. Sehingga, DLH Provinsi Kalsel mencoba meng-guidance mereka untuk memenuhi kepatuhan syarat yang berlaku,” jelasnya.
DLH Provinsi Kalsel terus memberikan penilaian dan pembinaan terhadap perusahaan industri, Hanifah pun ingin semua meningkatkan kapasitasnya menjadi lebih baik lagi.
Hanifah mengaku, banyak sudah perusahaan yang awalnya mendapatkan kategori merah kini meningkatkan menjadi kategori hijau. Pada periode ini, pihaknya telah menyerahkan 127 sertifikat proper.
“Awalnya 99 menjadi 127 sertifikat proper. Artinya bertambah terus, patut kita syukuri. Sehingga, kita harapkan agar meningkat terus upaya perusahaan menjaga lingkungan ini,” ungkap Hanifah.
Kedepan, Hanifah terus mendorong sejumlah perusahaan di Kalsel agar menyiapkan lembaganya untuk masuk ke tahap lebih tinggi lagi. Lantas, DLH Provinsi Kalsel berupaya menguatkan perusahaan daerah agar mencapai menjadi propernas atau kategori emas.
“Sekarang, Kementrian LHK RI juga akan membidik perusahaan ikut propernas. Dan kami dari DLH Provinsi Kalsel terus mencari pelaku-pelaku usaha dari perusahaan baru, seperti Adaro dengan kategori emasnya. Sebagaimana yang disampaikan karena ada program unggulannya itu,” pungkasnya.
Program unggulannya itu bernama Taman Wisata Menanti Laburan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Maju Jaya. Secara program itu memiliki sistem pengolahan air bersih atau mini Water Treatment Plant, bantuan program Corporate Social Responsibillity PT Adaro Indonesia.
Gilang Nurdiansyah dari PT Astra Agro Lestari-1 Bidang Perkebunan Kelapa Sawit asal Tabalong mengucapkan rasa syukur bahwa pihaknya diberi kesempatan kembali meraih kategori biru. Pihaknya telah meraih sebanyak 8 kali dengan kategori yang sama.
“Diharapkan, apa yang sudah kita capai bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Tentunya standar perusahaan sesuai syaratnya, PT Astra Agro Lestari-1 terus mempertahankan dan meningkatkan upaya untuk menjaga pengelolaan lingkungan,” terang Gilang.
Langkah itu, Gilang menyebut pihaknya di bidang perkebunan kelapa sawitnya terus menata usahanya dalam aspek lingkungan. Karena, upaya PT Astra Agro Lestari-1 untuk mereduksi atau mengurangi Carbon Energy dapat ditingkatkannya secara perlahan.
Terkait inovasi seperti perusahaan lainnya, Gilang hanya menyebut pihaknya memiliki program pengurangan emisi karbon dioksida (CO2).
“Semoga, kita konsisten hingga mencapai ke depannya nanti sampai kategori hijau,” tutupnya.