Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional ke-40, yang dilaksanakan di Istora Papua Bangkit, Kota Jayapura, Papua pada Selasa (23/7) pagi.
Puncak peringatan ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Istri Wakil Presiden, Wury Ma’ruf Amin, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
Hadir dengan menggunakan topi rumbai khas Papua, Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan disambut oleh ribuan anak Papua yang menggunakan baju adat dan diiringi dengan alunan instrument musik asli Papua.
Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah menyampaikan rasa bahagianya karena dapat berhadir bersama kurang lebih 6 ribu anak pada puncak peringatan Hari Anak Nasional ke-40 di Papua.
Acil Odah juga menyampaikan pesan agar anak-anak Banua Kalsel khususnya selalu semangat dalam mengenyam Pendidikan demi menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, sebagai bagian upaya untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Alhamdulillah. Senang sekali bisa berhadir langsung pada Puncak Perayaan Hari Anak Nasional ke-40 ini, bersama kurang lebih 6 ribu anak-anak dari Papua dan juga dari seluruh Indonesia. Mudah-mudahan dengan semangat Hari Anak Nasional ini, anak-anak kita khususnya di Banua Kalsel, semakin semangat meraih pendidikan dan menjadi generasi yang berprestasi dan berkualitas,” harap Acil Odah.
“Dan juga momen ini dapat menjadi pengingat bagi kita para orang tua, untuk melindungi dan memenuhi hak anak-anak kita, sebagai penerus bangsa, dan bagian dari upaya untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” sambung Acil Odah.
Sementara itu, Pj Gubernur Provinsi Papua, Muhammad Rumasukun dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Presiden dan Ibu Negara di tanah Papua.
“Seluruh masyarakat Papua menyampaikan selamat datang kembali, dan terima kasih atas pelaksanaan Puncak Hari Anak Nasional ke-40 di Provinsi Papua tepatnya di Kabupaten Jayapura. Ini merupakan momen penting untuk mengingatkan kita semua akan tanggung jawab bersama dalam melindungi, mendidik dan membahagiakan anak-anak kita,” sampainya.
Ketua Umum OASE KIM, Tri Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan bahwa sejak 1984 tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional, dengan tujuan mengingatkan dan penghargaan untuk anak, yang merupakan aset berharga untuk dan penerus bangsa.
“Mengusung tema “Suara Anak Membangun Bangsa”, kegiatan ini kita laksanakan sebagai bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang,” sampainya.
Tri juga mengatakan bahwa dihadirkan sekitar 6 ribu anak dari jenjang TK hingga SMA dari Papua dan juga perwakilan anak dari seluruh Provinsi di Indonesia yang masing-masing didampingi oleh Istri Gubernur atau Ketua TP PKK Provinsi.
Sebagai rangkaian puncak peringatan, ditampilkan penyampaian suara anak Indonesia oleh 38 perwakilan anak dari forum Indonesia, penampilan anak-anak berbakat matematika, baris berbaris oleh Pocil atau Polisi Cilik, marching band, menyanyi dan desain kostum kreatif. Pemberian beasiswa Program Indonesia Pintar serta penghargaan kepada anak berprestasi.
Untuk memeriahkan acara, Presiden dan Ibu Negara juga memanggil dan memberikan pertanyaan kepada sejumlah anak peserta acara, dan memberikan hadiah.
Puncak acara ditampilkan 2.600 anak-anak yang menari kolosal tari pergaulan tanah Papua, yang juga menciptakan Rekor MURI anak-anak menari terbanyak, diiringi musik medley Papua.
Tema yang diangkat pada HAN ke-40 ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Papua dipilih sebagai lokasi pelaksanaan agar kemeriahan perayaan HAN juga dapat dirasakan oleh anak-anak di daerah terpencil dan terluar.