Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan bersama Adaro Grup, terus memperkuat kolaborasi guna mewujudkan Kabupaten Balangan menjadi Kabupaten terinovatif, salah satunya melalui program BALANTING (Balangan Lawan Stunting).
Komitmen bersama ini telah dikokohkan dalam acara Gebrakan Inovasi dan Kolaborasi pada 22 Mei 2024 lalu dengan tagline ”Kolaborasi kuat, Inovasi Hebat, Sanggam Baharat”
Dan kini komitmen tersebut dibuktikan dengan langkah nyata yaitu dengan pencapaian terwujudnya desa bebas stunting atau zero stunting.
Setelah melalui proses verifikasi dan validasi di lapangan terdapat satu desa yang tidak lagi terdapat balita stunting (zero stunting), yakni Desa Lok Batung, Kecamatan Paringin. Dan terdapat 5 desa yang hanya menyisakan satu hingga dua orang balita stunting yaitu Desa Aniungan, Puyun, Murung Ilung, Tariwin dan Kasai.
Sebagai bentuk apresiasi bagi pencapaian keenam desa tersebut dan juga sebagai motivasi serta inspirasi buat desa lainnya, maka digelar acara ceremony Deklarasi Desa Bebas Stunting dan Desa Menuju Bebas Stunting yang digelar pada 22 Juli 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan sekaligus ketua Pokja Balanting, Ahmad Sauki,menyambut gembira pencapaian ini.
"Kami bersyukur atas kerja keras semua pihak, terutama atas kontribusi Adaro Grup selama ini, dalam penanganan stunting di Kabupaten Balangan. Pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam memerangi stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Balangan," ujarnya.
Deklarasi tersebut, merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia dan tentunya hal ini menjadi satu kebanggaan buat Kabupaten Balangan dan juga Adaro sebagai private sector yang berkontribusi untuk pencapaian tersebut.
Divisional Head CSR PT Adaro Energy Indonesia Okty Damayanti, mengatakan, sejak tahun 2022, Adaro melalui pilar Adaro Nyalakan Raga berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pengurangan angka stunting di sekitar wilayah operasional Adaro.
Okty juga menambahkan bahwa untuk upaya penanganan stunting perlu dilakukan dengan kolaborasi pentahelix bersama pemangku kepentingan diantaranya pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media.
"Sehingga diharapkan dengan adanya kolaborasi ini dapat mempercepat untuk mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah," kata Okty.
Salah satu strategi yang dilakukan di Kabupaten Balangan untuk mempercepat penurunan stunting yaitu dengan membentuk sebuah kelompok kerja (Pokja) Balanting (Balangan Lawan Stunting).
Pokja ini terdiri dari stakeholder utama Percepatan Penanggulangan Stunting yaitu SKPD terkait dari pemerintah daerah, CSR Adaro group serta organisasi lainnya. Pokja yang dibentuk tahun 2022 ini semakin hari semakin efektif dalam upayanya menurunkan angka stunting di setiap desa, sehingga Kabupaten Balangan semakin optimis akan mampu memperbaiki kondisi kesehatan balita dari hari ke hari.
Untuk diketahui, Stunting atau anak pendek berdasarkan umur merupakan salah satu indikator kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi Stunting disadari hanya dapat diselesaikan dengan memastikan seluruh aspek terkaitnya disiapkan dalam kondisi terbaik. Tidak hanya intervensi spesifik yang berkaitan langsung dengan peningkatan gizi dan kesehatan, intervensi sensitif yang merupakan aspek pendukung untuk keberhasilan penurunan angka stunting juga harus ditangani, misalnya akses kepada air bersih dan sanitasi serta pilar lainnya yang termasuk di dalam pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Pemahaman ini membuat Adaro melakukan implementasi program yang komprehensif, agar dampak program benar-benar terwujud.
Untuk itu, Adaro juga menggandeng lembaga Medha Parahita Indonesia sebagai Pusat Kajian dan Partisipasi untuk bekerja sama dalam menangani stunting dengan tahapan kegiatan berupa pemetaan sasaran dan pembuatan Baseline, pelatihan dan peningkatan kapasitas pelaku Program Percepatan Penurunan Stunting, Penguatan Pendidikan Monitoring, Evaluasi, dan Advokasi Stakeholder Lintas Sektor, Penguatan Pendidikan Monitoring, dan Evaluasi pelaku teknis program, dan Support bantuan stimulan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan support Ketahanan Pangan Sasaran.
Dengan kolaborasi kuat dan inovasi yang hebat, kita bersama mampu mewujudkan kota Sanggam yang lebih harat (maju). (Didi Juaidinoor)