Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Balangan Tahun 2024 bertempat di Aula Benteng Tundakan, Senin (12/8/2024).
Hadir sejumlah elemen terkait guna membahas serta menyamakan persepsi dan sinergitas untuk menangani Karhutla dan Kekeringan termasuk penetapan Siaga Karhutla Tahun 2024 di Kabupaten Balangan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan, laporan kegiatan oleh Kepala Bidang dan Kepala Pelaksana, dilanjutkan dengan paparan dari BMKG Provinsi Kalsel, kemudian diskusi bersama lalu penetapan status.
Bupati Balangan H Abdul Hadi melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir Tuhalus mengimbau seluruh elemen untuk selalu waspada dan aktif dalam upaya penanggulangan, termasuk pencegahan. Terus gaungkan ajakan untuk waspada karhutla dan kekeringan.
Kemudian juga tingkatkan kualitas data, info dan pelaporan kejadian bencana serta optimalkan mitigasi bencana.
“Mitigasi perlu langkah konkret dan koordinasi yang terencana, terpadu dan berkesinambungan, melalui rakor ini kami berharap setiap kejadian karhutla dan kekeringan bisa diantisipasi sejak dini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Balangan H Rahmi mengatakan, berdasarkan hasil rakor lintas sektor ini diputuskan bahwa mulai hari ini Senin 12 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024 nanti Kabupaten Balangan Berstatus Keadaan Darurat Bencana Karhutla dan Kekeringan.
Untuk itulah kedepannya akan disusun langkah strategis dalam rangka mencegah terjadinya karhutla dan kekeringan diantaranya melaksanakan apel siaga karhuta dan kekeringan, mendirikan posko serta sosialisasi kelapangan.
“Mudahan melalui langkah strategis ini mampu mengajak stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya karhutla,” ujarnya.
Ia berharap, sinergitas dan kebersamaan selalu terjalin dengan baik dengan berbagai instansi terkait dalam rangka menanggulangi karhutla di Balangan.
“Mari kita waspada dan berupaya untuk mencegah terjadinya karhutla baik yang disebabkan oleh alam maupun tangan manusia,” tutupnya. (Didi Juaidinoor)