Banjarbaru - Selama kurun waktu tiga triwulan terakhir Januari – September 2024, tercatat realisasi penanaman modal di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp18.134.582, 50 triliun dengan 9.139 proyek, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp12.184.741,50 triliun dengan 8.255 proyek dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 5.949.841 triliun dengan 884 proyek.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel, Endri AP MAP di Banjarbaru, Senin (04/11/2024), sesuai data paparan realisasi investasi PMDN/PMA Kementerian Investasi/BKPM dan daftar LKPM Kalsel Kedeputian Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKM.
Realisasi tertinggi dan proyek terbanyak (PMA + PMDN) pada periodi ini, berada di Kabupaten Kotabaru yakni Rp4.610.415 triliun, disusul Kabupaten Tanah Bumbu Rp3.714.188 triliun dan Kota Banjarmasin Rp3.100.058 triliun.
”Kota Banjarmasin menjadi kabupaten kota dengan proyek terbanyak yaitu 2.056 proyek, kemudian Kabupaten Banjar dengan 1.320 proyek dan Kota Banjarbaru dengan 1.096 proyek,” sebut Endri.
Dalam sumber data yang sama, disebutkan realisasi investasi tertinggi berdasarkan jenis usaha pada Januari – September 2024 yaitu, investasi PMDN di Kota Banjarmasin sebesar Rp2.973.888 triliun, Kabupaten Tanah Bumbu Rp2.781.408 triliun, dan Kabupaten Tapin Rp1.618.639 triliun.
Sedangkan investasi PMA ada di Kabupaten Kotabaru Rp3.699.978 triliun, Kabupaten Tanah Bumbu dengan realisasi Rp932.780 miliar, dan Kabupaten Balangan Rp356.495 miliar.
Adapun realisasi investasi berdasarkan sektor usaha (PMA + PMDN) pada periode yang sama yakni Sektor Pertambangan Rp.10.082.040 triliun, kemudian Sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp2.400.844 triliun, dan Sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan Rp1.287.620 triliun.
“Berdasarkan Negara, Hongkong, RRT merupakan negara dengan investasi tertinggi yang ada di kalsel yaitu sebesar Rp2.999.591 triliun, kemudian Singapura Rp1.394.603 triliun dan Kepulauan Virgin Inggris mencapai Rp561.855 miliar,” jelas Endri.
Khusus realisasi penanaman modal di Provinsi Kalsel triwulan III (Juli – September) 2024 mencapai angka Rp5.954.08 triliun mencakup 3.924 proyek, yang terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 2.861,5 triliun meliputi 2.976 proyek, dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp.3.092.53 triliun dengan jumlah 318 proyek.
“Pada posisi ini, Provinsi Kalimantan Selatan berada di peringkat 17 untuk realisasi PMDN dan PMA secara nasional,” ujar Endri.
Disebutkan, realisasi PMDN tertinggi terjadi pada triwulan III 2024 ada di Kota Banjarmasin dengan nominal Rp 715 082, 20 miliar dengan 647 proyek, disusul Kabupaten Tanah Bumbu dengan realisasi Rp633.275,90 miliar dengan 375 proyek, dan Kabupaten Banjar sebesar Rp 508.165,30 miliar untuk 423 proyek.
Sedangkan realisasi tertinggi PMA pada triwulan yang sama, terdapat di Kabupaten Kotabaru dengan angka Rp 2.094.579,00 triliun dengan 45 proyek, di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar Rp456.042,00 miliar dengan 28 proyek, dan Kabupaten Balangan Rp 299.428,50 miliar pada 4 proyek.
Lebih rinci dijelasksn Endri, sektor usaha PMDN terbesar ada di pertambangan yakni Rp795.268,20 miliar, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan realisasi Rp748.120,30 miliar, sektor listrik, gas dan air dengan realisasi Rp444.430,60 miliar
Selanjutnya, realisasi terbesar pada PMA adalah sektor pertambangan yaitu Rp 2.600.859,00 triliun, disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp 286.135,50 miliar, dan sektor industri makanan dengan realisasi Rp 127.417,50 miliar.
Adapun negara dengan investasi terbesar pada triwulan III yakni Hongkong, RRT dengan Rp1.951.726,50 Triliun dengan 36 Proyek, Kepulauan Virgin Inggris dengan Rp 365.953,50 Miliar dengan 5 proyek, dan Singapura sebesar Rp 316.470,00 miliar dengan 143 proyek.