Dana TJSL sebesar ini digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk
pelatihan khusus tentang prosedur K3, penyediaan peralatan pelindung diri (APD)
yang memadai, dan penyelenggaraan kampanye edukasi yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan. Dengan pelaksanaan ini, Pelindo berharap dapat
menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif bagi para TKBM.
Sub Regional Head PT Pelindo (Persero) Regional 3 Sub Regional
Kalimantan Melalui Senior Manager Commercial Eric Ferdinan Saleh AfIf,
mengungkapkan pentingnya program ini. “Keselamatan kerja adalah prioritas utama
kami. Para TKBM merupakan ujung tombak dalam kegiatan operasional pelabuhan.
Melalui program TJSL ini, kami ingin memastikan mereka memiliki kesadaran dan
kemampuan untuk bekerja dengan aman, sehingga dapat mendukung kelancaran
logistik nasional,” ujarnya.
Pelatihan K3 yang diberikan mencakup pemahaman tentang standar
operasional keselamatan kerja, identifikasi bahaya di lapangan, serta
langkah-langkah pencegahan kecelakaan. Selain itu, simulasi penanganan kondisi
darurat juga menjadi bagian integral dari pelatihan ini. Semua program ini
dirancang untuk meningkatkan kapabilitas dan kesiapan para TKBM dalam
menghadapi risiko di lingkungan kerja.
Salah satu TKBM yang mengikuti pelatihan, Muhammad Said,
menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini. “Pelatihan ini membuka
wawasan kami tentang pentingnya K3, tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri
tetapi juga untuk rekan kerja. Kami juga merasa lebih dihargai dengan perhatian
yang diberikan oleh Pelindo,” ungkapnya.
Program TJSL ini juga menjadi bukti nyata kontribusi Pelindo dalam
mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya tujuan ke-8 dalam
Sustainable Development Goals (SDGs) yang menekankan pekerjaan layak dan
pertumbuhan ekonomi.
Yoga Arya Kuswanto Junior Manager HSSE menambahkan bahwa
implementasi TJSL ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para TKBM,
tetapi juga memperkuat sinergi antara Pelindo dengan komunitas pelabuhan. “Kami
percaya bahwa keberlanjutan perusahaan hanya dapat dicapai melalui keseimbangan
antara pertumbuhan bisnis dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat
sekitar,” katanya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi
pelaku industri lainnya untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap aspek
keselamatan kerja, khususnya bagi pekerja lapangan yang berisiko tinggi. Dengan
adanya dukungan yang konsisten, PT Pelindo optimis bahwa target zero accident
di lingkungan kerja dapat tercapai.
Sebagai bagian dari roadmap Pelindo dalam penguatan budaya K3,
program serupa akan terus dilaksanakan secara berkala. Pelindo berkomitmen
untuk menjadikan pelabuhan sebagai tempat kerja yang aman, nyaman, dan
produktif bagi semua pihak.
Melalui langkah nyata ini, PT Pelindo (Persero) berharap dapat
terus menjadi pionir dalam menciptakan perubahan positif di industri
kepelabuhanan Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid antara manajemen,
pekerja, dan komunitas, visi menuju pelabuhan kelas dunia yang berkelanjutan
dapat terwujud.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo adalah Badan Usaha Milik Negara di bidang jasa kepelabuhanan, yang merupakan operator pelabuhan terbesar di Indonesia. Pelindo mengusung visi menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, dan misi mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.