BATULICIN - Ribuan warga Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, larut dalam euforia takbir keliling yang berlangsung meriah pada Minggu (1/3/2025) malam. Suara takbir yang menggema di seluruh penjuru menandakan datangnya hari kemenangan bagi umat Muslim.
Dengan semangat kebersamaan, peserta takbir berkonvoi menggunakan dua mobil pickup yang dihiasi ornamen Islami. Mereka juga membawa replika masjid megah serta menyalakan obor di tangan masing-masing, menciptakan pemandangan yang penuh khidmat dan syahdu. Tradisi tahunan ini menjadi momen yang dinanti-nantikan, tak hanya oleh warga Pematang Ulin, tetapi juga masyarakat Desa Rejowinagun yang turut bergabung.
Konvoi takbir keliling ini dimulai dari Masjid Jami Darussalam, melewati berbagai sudut desa, dan berakhir di lapangan sepak bola setempat. Di lokasi tersebut, kemeriahan semakin terasa dengan suguhan cahaya kembang api yang menghiasi langit malam serta lampion-lampion warna-warni yang menambah nuansa syahdu malam takbiran.
Antusiasme Warga dan Harapan di Masa Depan
Kepala Desa Pematang Ulin, Wardoyo, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat dalam mengikuti tradisi ini.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias menyaksikan sekaligus mengikuti takbir keliling ini. Bahkan, tahun ini lebih istimewa karena warga Desa Rejowinagun ikut bergabung. Mudah-mudahan ini menjadi ajang silaturahmi yang semakin mempererat persaudaraan, dan semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi,” ujar Wardoyo.
Menurutnya, kesuksesan acara takbir keliling ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan penuh warga, panitia, dan pemerintahan desa yang sangat solid dan bersemangat.
“Takbir keliling ini menjadi tradisi yang harus terus dijaga. Kami berkomitmen untuk melibatkan generasi muda agar tetap melestarikan nilai-nilai Islami dan semangat kebersamaan. Harapannya, di tahun-tahun mendatang, pelaksanaan takbir keliling bisa lebih besar dan lebih semarak,” tutup Wardoyo.
Kemeriahan malam takbiran di Pematang Ulin merupakan simbol yang mendalam dari persatuan dan keberagaman, memperkuat ikatan antar warga. Dengan melestarikan tradisi ini, diharapkan suasana hangat Idul Fitri di desa ini akan semakin berkesan dan menjadi kenangan yang tak terlupakan dari tahun ke tahun. (Gunawan)
